Archive for Mei 2011

Cerpen


.

SEPEDA MINY

Di jam istirahat anak – anak segera berhamburan keluar kelas termaksut Bunga dan Miny. Mereka berdua segera bergandengan tangan menuju keluar. “Min, kamu mau ke kantin nggak? Aku lapar nih!,”Ajak Bunga. “Ya sudah, tapi nanti dulu ya..! Kita ketaman saja dulu. Kita ngobrol – gobrol, kan seru tuh. Aku masih deg – degkan nih sehabis ulangan matematika tadi. Aku kan baru pertama kalinya ulangan jadi takut banyak yang salah. Jadi aku pingi santai sambil ngobrol – gobol dulu,”Kata Miny panjang lebar. Kedua sahabat baru ini memang senang sekali kalau untuk soal ngobrol – mengobrol ditaman. “Ahhh.., Miny aku sudah lapar sekali! Bagaimana kalau kita pesan makanan lalu dibawa kesini. Sepertinya seru?,”Usul Bunga. “Wah, kamu ini memang hebat ya. Bisa mengatasi masalah tanpa masalah,”Katanya sambil senyum – senyum. “Memangnya aku pegadaian. Mengatasi masalah tanpa masalah. Hi, hi, hi,”Katanya sambil tertawa. Karena melihat Bunga tertawa Miny pun juga jadi ikut tertawa.”
Mereka berdua pun langsung segera menuju kekantin untuk memesan makanan. Sesampainya di sana Bunga langsung memesan burger, makanan kesukaannya. Yap, memang semenjak di sekolah ini Bunga jadi selalu makan – makanan yang enak – enak tidak seperti di Pontianak lagi hanya makan ikan asin saja. Terkadang Bunga sambil menangis ketika memakan burger itu ia teringat akan orang tuanya ketika di desa. “Bu, burgernya satu ya!, Min, cepat bilang kamu mau pesan makanan apa?.” Tanya Bunga. “Kayaknya aku pingin pesen jus apel aja deh. Soalnya aku belum pernah coba.”
Akhirnya selang beberapa menit mereka pesan makanannya sudah diantar. Mereka berdua pun langsung pergi ketaman. “Aduh, kayaknya enak banget deh jus apel ini.”Kata Miny sambil memandangi jus apelnya. Tapi, ternyata Bunga justru tertawa – tawa geli melihat tingkah laku sahabat barunya itu. Tapi, ternyata Miny sudah melihatnya terlebih dahulu. “Kamu tertawakan aku ya! Ahhh.., dasar Miny. Maaf ya kalau tadi aku agak norak! Soalnya aku memang belum pernah makan apel. Didaerah tempat tinggal ku harga apel sangat mahal sehingga orang tuaku tidak sanggup untuk membelikanku apel.” Katanya dengan raut wajah yang sedih. “Tidak apa – apa kok. Aku juga begitu. Gini – gini aku orang desa juga lho cuman aku sudah agak lama tinggal di sekolah ini. Aku juga sering mengis ketika memakan burger ini aku teringat akan keluarga ku yang ada di rumah. Waktu aku didesa aku juga hanya makan ikan asin saja. Tapi, orang – orang malah keheranan. Katanya kalau anak sepandai aku ini. Ciahh. Tapi, bener lho aku ini anak terpandai di desa ku makanya aku mendapat beasiswa ke sekolah bagus ini. Oh iya, kalau tentang yang tadi itu, karena bapakku itu seorang nelayan. Yah jadi begitu deh. Eh, kamu punya cerita nggak?,”Tanya Bunga. “Punya, kamu mau nggak aku certain. Ceritanya sih cukup lucu, Tapi, kamu harus ambil pelajaran dari kisahku ini ya!”Kata Miny. “Siap dech. Tapi, kamu cepat mulai ceritanya aku penasaran nih”
Aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu, hidup apa adanya. Di lingkungan rumah ku juga kebanyakan yang tinggal adalah orang – orangyang kurang mampu. Aku mempunyai seorang kakak namanya Micky. Dia adalah seorang anak laki-laki yang bijak sana,baik,dan selalu sabar.Anak yang kedua yaitu aku. Saat itu aku sangat berbeda jauh dengan kakak laki – laki ku. Aku nakal, suka berbohong, dan sombong.Walau pun aku anak orang tidak mampu. Aku dan kak Micky tidak sekolah.
Pekerjaan orang tua ku adalah pemulung.Terkadang hasil nya banyak tapi,kadang juga sedikit.karena terlalu sedikit aku dan kakak ku harus rela tidak makan seharian. Tapi, tidak hanya keluarga ku saja tetangga – tetangga ku juga seperti itu.
Waktu itu hasil memulung cukup banyak Micky dan Miny pun bisa makan enak tiga kali sehari.Hanya makan tiga kali Miny sangat sombong.Setiap ia pergi bermain
Ia pasti bilang kepada teman-teman nya.Sehingga salah seorang teman ada yang merengek meminta makan seperti Miny.Tapi,tetap orang tua nya tidak bisa karena hari itu pendapatan kecil.
Pada saat itu orang tua ku akan berangkat memulung.”Nak ibu dan bapak berangkat dulu ya do’a kan ibu supaya mendapat hasil banyak seperti kemarin!”pinta ibu kepada aku dan kakak ku sebelum pergi. Tapi, aku malah membalasnya dengan nada yang sedikit membentak juga tinggi yang bisa menyakiti hati kedua orang tua ku . Aku sangat menyesal pada saat itu. Padahal kan mereka juga berbuat itu untuk ku. Waktu itu aku membalasnya denga kata, ”Ah,sudah ibu tidak usah berisik.Berangkat saja sekarang supaya mendapat hasil yang banyak.” Tidak terasa pada saat itu Miny menangis.
Satu demi satu kotak sampah dilihat orag tua ku. Namun tidak ada hasil sama sekali.Ibu dan bapak ku kaget sekali.Kotak sampah satu perumahan tidak ada hasil sama sekali.Mungkai karena kesiangan.Pikir mereka.
Mereka pun pindah ke perumahan yang penghuninya lebih kaya raya.Tempat mereka mendapat hasil banyak kemarin.Tapi,tidak ada hasil sama sekali.bapak dan ibu sangat bingung.
Karena tidak mendapat hasil sama sekali mereka pun pulang dengan tangan kosong.belum sampai di rumah sudah banyak orang yang berterima kasih.”Terima kasih ya bu .Berkat ibu penghasilan saya hari ini banyak.”Kata salah seorang ibu. Orang tua ku yang mendengarnya pun sangat heran. Akhirny Mereka pun terus melanjut kan perjalanan.
Akhirnya mereka sampai dirumah.bapak yang bingung terhadap perkatan seorang ibu yang lewat tadi langsung bertanya kepada ku dan kaka ku.”Nak tadi ada ibu-ibu yang berterimakasih hari ini pendapatan nya banyak.Apa maksud nya?”Tanya bapak dengan lemah lembut.Langsung Miny berbicara dengan rasa bersalah.”Maaf pak,tadi Miny beritahu ke ibunya Novita tempat rahasia memulung bapak dan ibu.lalu ibu nya Novia beritahu ke ibu-ibu yang lain.sehingga tadi pagi-pagi sekali mereka sudah berangkat kesana.”
Tiba-tiba ibu langsung datang.”Sudahlah tak apa-apa yang penting kamu tidak boleh asal membuka rahasia orang lain.Oh iya kalian punya barang yang bisa di tukar dengan uang tidak?Agar kita bisa makan!”Tanya ibu.”Bu,Miny kan punya sepeda bekas siapa tau jika di jual hasil nya besar.”Balas Micky.Tapi,ternyata Miny berbeda pendapat ia lebih memilih sepeda nya.”Ah,tidak itu sepeda ku.pokok nya tidak.”
Hari-hari telah berlalu.penghasilan yang mereka tunggu tak juga datang.Sudah dua aku dan keluarga ku tak makan.Karena tidak mendapat penghasilan.”Bu Miny
sangat tidak tahan lagi lapar.Sungguh ibu tega melihat anak ibu mati kelaparan”keluh diriku. Dan ibu ku pun menjelaskannya kepada ku. ”Miny keluarga kita hanya bisa makan dengan cara menjual sepeda mu ini.karena tukang sampah hanya mau membeli barang-barang yang bagus.bukan seperti bantal atau guling.jadi semua berada di tanggan kamu.”
Malam telah tiba.aku terus mempertimbang kan nya.Antara makan dan sepeda butut nya yang sudah tua.sampai-sampai aku tak sadar bahwa sudah pukul 24.30.Tapi, aku terus memikirka antara makan dan sepeda.karena terlalu capai aku tak sadar bahwa diri nya telah tertidur di atas kasur nya yang jelek yang setiap hari nya ditiduri oleh bapak,ibu,diri nya serta kakak nya.
Ayam telah berkokok.Tapi aku belum bangun dari tempat tidur ku yang jelek itu, untuk sholat subuh.Miny membuat sedikit kekhawatiran bagi Micky,ibu,dan bapak. Mereka sudah mecoba membangun kan nya beberapa kali. Tapi, ia belum juga ter bangun.
Setelah ia bangun segera ia mengambil air wudhu di kamar mandi umum untuk shalat shubuh.di dalam shalat nya ia berdo’a.”Ya ALLAH berilah saya petunjuk agar dapat memilih antara sepeda tua dan makan.Sepeda tua itu adalah sara bermain dan transportasi kesayangan ku.Tapi makan itu kesayangan semua keluarga ku.kak Micky penyakit maag nya sudah mulai kambuh bibir nya suda mulai biru.Lagi pula bapak dan ibu kehilangan pekerjaan karena ku ya ALLAH”Air mata mulai menetes dari mata ku. Tak sengaja ibu ku melihat nya.Ibu kaget melihat perubahan Miny yang seratus delapan puluh derajat.
Mata hari telah bersiar terang.aku pun memanggil ibu untuk mengatakan bahwa aku rela menjual sepeda tua ku.”Bu, tolong ke smarilah.Ada yang ingin Miny bicarakan.”Ada apa sayang”Tanya ibu yang memandang heran Miny..”Begini bu setelah Miny piker-pikir Miny memilih sepeda Miny dijual.ayo ibu ikut Miny.dan ini sepeda nya Miny serah kan ke ibu.Ayo sekarang ibu cepat jual.”Dukung diriku yang waktu itu sudah berubah.Ibu pun berlari tergopoh-gopoh.
Rasa nya hati ibu takut. Takut hasil yang dijualnya sangat muarah. Tapi setelah melihat hasilnya ibu jadi sangat bangga.”Dengan uang Rp 60.000,- mereka bisa makan seminggu.Dengan lari secepat kilat ibu segera memberi tahu bapak,Micky,dan Miny.
“Miny……,hasil nya cukup besar.Mungkin ini berkat kamu yang selalu merawat nya sehingga masih terlihat bagus.hasinya ada Rp 60.000,- jadi ini Rp 20.000,- untuk mu sisa nya uuntuk kita makan seminggu.”Jelas ibu.”Ini bu tak usa aku hanya butuh Rp 10.000,- untuk sekolah aku dan kakak. Biaya sekolah miskin itu kan murh cukup Rp 5.000,-sebulan.dan itu untuk akudan kakak jadi uangan nya cukup.iy kan kak.”Dengan mata sedikit melirik kakak nya.
Dengan langsung ibu pergi ke pedagang sayur matang untuk membeli makanan enak untuk hari ini.Setelah selesai ibu langsung menuju ke sekolah anak miskin.Dan mendaftarka Micky di kelas enam dan Miny di kelas empat.kata kepala sekolah Micky dan Miny sudah boleh ber sekolah besok pagi.Dengan sekolah mereka bias menjadi penerus bangsayang baik.
Miny dan Micky yang mendengar kabar itu pun senang.Mereka pun langsung makan dengan lahap.Miny yang melihat itu pun senang sekali.karena sekarang ia sudah bias membahagiakan mereka.Karena dulu Miny pernah menyakiti mereka,ia sudah memilih jalan yang terbaik dengan cara menjual sepeda tua ku.
Tidak terasa ternyata air mata mereka berdua sudah banyak keluar. “Wah, kisah mu itu sangat mengharukan ya. Aku janji aku akan mencoba meniru kisah mu itu.
Teeeeeeeettttttttttt. Ternyata bel masuk sudah ber bunyi mereka berdua pun segera masuk kekelas 9A. Kelas tefavorit diantara kelas sembibilan lainnya.