Puisi


.

Kisah Kusir dan Kuda
.
Setiap kusir memecut kudanya,
Dengan harapan si kuda bisa berlari lebih kencang.
Iya pun memecutnya dengan keras,
Pengharapannya berbicara agar si kuda lebih baik.
Namun bagaimana jika ceritanya berbelok dari alur yang direncanakan?
Bukan sekadar kecepatan yang lebih baik yang hadir
Namun, semata-mata untuk menghembuskan nafasnya pun sulit
Kuda yang tak kuat mendapat  Lecutan keras bukan melesat cepat,
Melainkan ia mati.
Bersama kenangannya akan si kusir.
Impian yang baik pun menjelma menjadi kelabu.
.
.
.
Tapi tunggu dulu, kisah ini tak berhenti sampai disitu.
Ternyata kuda masih hidup.
Hidup di dunia lain yang sangat menawan.
Orang awam menyebutnya surga.
Dan ia hidup kekal bahagia di sana.
Berkat pecutan Sais nya.
.
T.A.M.A.T.

-Dini Larasati-

Your Reply